A A A. JAKARTA - Konon, pertempuran sengit antara Patih Kerajaan Majapahit Gajah Mada melawan Patih Kerajaan Bali Kebo Iwa melahirkan sumpah serapah. Sumpah serapah yang keluar dari mulut Kebo Iwa itu menghasilkan kutukan, yaitu Nusantara dijajah oleh bangsa kulit putih. Kala kedua patih yang sakti itu mengadu ketangkasan dan keunggulan ilmu
Lalu, perjalanan Gajah Mada dilanjutkan buku karya Langit Kresna Hariadi seri selanjutnya. Dalam seri ketiganya yang berjudul “Gajah Mada: Sumpah Di Manguntur” dengan 47 bagian ini menceritakan kesibukan Gajah Mada saat menyiapkan penyambutan Raja Aditiawarman dengan menunjukkan kekuatan militer dan tidak mengetahui benda pusaka Kerajaan Majapahit hilang.
Cerita tentang Belajar dengan Gajah Mada. Minggu pagi yang cerah Ardi, Handi, dan Dani berada di Candi Trowulan. Mereka merupakan siswa pilihan dari sebuah SMP yang sedang melakukan tugas pengamatan untuk karya ilmiah remaja. Di tengah keramaian orang yang sedang berwisata, mereka sibuk menyelesaikan laporannya. “Tolooong,“ tiba.
Sumpah Palapa disampaikan Gajah Mada yang saat itu berpangkat patih. Dengan diucapkannya Sumpah Palapa, kata-kata pada sumpah itu pun menjadi program kerja politik dari Gajah Mada. Sumpah Palapa ini diketahui dengan ditemukannya bukti autentik dalam Kitab Paraton. Pada kitab itu dibuktikan bahwa Amukti Palapa merupakan bentuk sumpah dari Gajah
Novel komedi berlatar sejarah pertama di Indonesia! Tentang Jaka Kelana, si bajak laut yang mengaku paling ganteng. Petualangan Jaka dengan latar cerita masa VOC, Majapahit, juga Gajah Mada. Novel komedia yang diceritakan dengan cara menarik dan baru. Adhitya Mulya
Gajah Enggon yang meminta izin untuk bertemu segera melepas warastra, sanderan dengan ciri-ciri khusus yang dibalas Gajah Mada dengan anak panah yang sama melalui isyarat khusus pula. Dari jawaban anak panah itu Gajah Enggon dan Gagak Bongol mengetahui di mana Gajah Mada berada. Gagak Bongol dan Enggon segera melaporkan temuannya.
hgrA3a. 283 407 143 207 258 246 295 224 381
cerita belajar dengan gajah mada